Cari Blog Ini

Senin, 07 Januari 2013

rangkuman hasil diskusi (media)


RANGKUMAN HASIL DISKUSI
A.    E-LEARNING
E-Learning merupakan system pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran yang dalam arti luas mencakup p[embelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lain.
Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan, e-learning dikelompokkan berdasarkan basis teknologinya yaitu : Computer Based Training (CBT) dan Web Based Training (WBT).
Untuk mengembangkan program e-learning ada beberapa tahapan, yaitu :
1.      Analisis kebutuhan
2.      Mendeskripsikan tingkat kinerja / kompetensi yang ingin dicapai
3.      Menetapkan metode dan media pembelajaran
4.      Menentukan jenis evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
Adapun pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran, yakni:
1.      Media berbasis computer
Teknologi computer sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio, maupun visual. Berbagai macam software yang dapat digunakan antara lain : power point, macro media flash, movie dan lain-lain.
2.      Media berbasis internet
a.       E-mail
Merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet.
b.      Blog
Blog dapat juga dijadikan website yang berikan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto, maupun coretan warna-warni yang membuatnya lebih menarik.
c.       Mesin pencarian (Search Engine)
Adalah sebuah program yang dapat diakses melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang diinginkan.

Kelebihan E-learning, antara lain :
1.      E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat studi lebih ekonimis (dalam kasus tertentu).
2.      E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan guru maupun sesame peserta didik.
3.      Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
4.      Dapat menyajikan variasi media.
5.      Memperoleh informasi mutakhir (up date).
6.      Mudah dan cepat dalam mengakses
7.      Komunikasi yang luwes.
8.      Biaya ringan.

Disamping itu E-learning juga memiliki kelemahan sebagai berikut:
1.      Untuk sekolah tertentu terutama yang berada didaerah. Akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning ini.
2.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3.      Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksaan e-learning.
4.      Bagi orang yang gagap teknolegi, system ini sulit untuk ditetapkan.
5.      Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6.      Pemanfaat hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.
7.      Perkembangan yang tidak terprediksi.
8.      Kecepatan mengakses yang tidak stabil.

B.     LABORATORIUM AGAMA
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sedangkan laboratorium agama adalah segala macam tempat yang dapat memungkinkan untuk menjadi media belajar materi-materi keagamaan untuk siswa. Tempat yang dimaksud bukan terbatas hanya ruang kelas saja, namun dapat di masjid, musholla, dan tempat-tempat lainnya. Fungsi laboratorium agama sebagai salah satu bentuk lingkungan buatan dapat memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari dalam bidang studi, serta sebagai laboratorium belajar bagi siswa.
Adapun prodesur penggunaan laboratorium agama sebagai media pendidikan antara lain :
1.      Langkah persiapan
a.       Guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan diperoleh para siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar.
b.      Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi. Penentuan objek harus dipertimbangkan atas relevansinya terhadap tujuan belajar, akses mudah, tersedia sumber- sumber belajar, keamanan bagi siwa dalam mempelajarinya, menungkinkan untuk dikunjungi dan dipelajari siswa.
c.       Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan. Misal: mencatat, observasi
d.      Mempersiapkan perizinan bila diperlukan
e.       Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar

2.      Langkan Pelaksanaan
Melakukan kegiatan belajar di tempat yang telah di tentukan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan.
3.      Tindak Lanjut
Kegiatan belajar dikelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan.

Ada 3 bidang pembinaan yang harus dilaksanakan diantaranya :
1.      Pembinaan bidang Idarah (manajemen)
2.      Pembinaan bidang Imarah (memakmurkan masjid)
3.      Pembinaan bidang Riayah (pemeliharaan masjid)

Secara umum fungsi semua laboratorium antara lain :
1.      Sebagai tempat dilakukannya percobaan
2.      Sebagai tempat display / pameran
3.      Sebagai tempat koleksi sejumlah species langka
4.      Sebagai museum kecil

Adapun tujuan dengan adanya laboratorium agama bagi siswa maupun mahasiswa yaitu :
1.      Digunakan untuk tempat ibadah
2.      Untuk memberikan pemahaman lebih dalam keagamaan
3.      Untuk kegiatan para siswa seperti pengajian
4.      Untuk kegiatan Rohis, dll.

Kelebihan mempelajari lingkungan dalam proses belajar-mengajar antara lain sebagai berikut:
1.      Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan.
2.      Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih layak serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
3.      Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya, atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.
4.      Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain.

Sedangkan kelemahannya antara lain:
1.      Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya akibatnya pada waktu siswa dibawa ke tujuan pembelajran siswa tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan, sehingga ada kesan main-main.
2.      Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.
3.      Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar mengajar hanya terjadi di dalam kelas.

C.    LINGKUNGAN SUMBER BELAJAR
Lingkungan sumberbelajar adalah suatu tempat atau ruang yang terdiri dari makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya manusia.
Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu :
1.      Lingkungan sosial
Berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat.



2.      Lingkungan alam
Berkaitan dengfan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora, fauna dan sumber daya alam.
3.      Lingkungan buatan
Yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibuat oleh manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Ada beberapa cara dalam mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar antara lain :
1.      Survey
2.      Kamping (berkemah)
3.      Field trip (karyawisata)
4.      Praktek lapangan
5.      Mengundang nara sumber
6.      Proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan sumber belajar, antara lain:
1.      Langkah persiapan
Langkah-langkah yang harus ditempuh pada persiapan, antara lain:
a.       Menentukan tujuan belajar yang berhubungan dengan pembahasan bidang studi tertentu.
b.      Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi.
c.       Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.
d.      Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
e.       Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.


2.      Langkah pelaksanaan
Pada langkah ini guru dan siswa melakukan kegiatan belajar ditempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan ini diawali dengan penjelasan petugas mengenai objek yang akan dipelajari. Tetapi bagi obyek kunjungan yang sifatnya tidak memerlukan petugas para siswa dapat langsung melihat dan mengamati obyek, serta langsung bisa mewawncarai nara sumber.
3.      Tindak lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” diatas adalah kegiatan belajar dikelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Dilain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang dicapainya.
Kelemahan lingkungan sebagai sumber belajar, antara lain :
1.      Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ketempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan, sehingga ada kesan main-main.
2.      Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar dikelas.
3.      Sempeitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi didalam kelas.
Kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar, antara lain :
1.      Kegiatan belajar menarik dan tidak membosankan bagi siswa.
2.      Hakikat belajar akan lebih bermakna, karena siswa dihadapkan langsung dengan keadaan yang sebenarnya.
3.      Bahan-bahan yang dipelajari lebih banyak dan factual, sehingga kebenaran lebih akurat.

D.    PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
Secara etimologi istilah perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku, kitab. Dalam bahasa asing dikenal dengan istilah linrary (inggris), liber atau libri (latin), bebliotheek (belanda), bebliothek (jerman), bibilotheque (perancis), biblioteca (spanyol) dan biblia (yunani).
Perpustakaan mengandung arti (a) tempat, gedung yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan dan sebagainya, (b) koleksi buku, majalah dan bahan keperpustakaan lainnyaa yang disimpan untuk dibaca, dipelajarai dan dibicarakan.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Sulitstyo-Basuki mengklasifikasikan perpustakaan menjadi 2, yaitu :
1.      Menurut fungsinya, perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.
2.      Menurut jenisnya menghasilkan kelompok perpustakaan khusus, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan nasional, dan perpustakaan pribadi.
Secara lebih lanjut, perpustakaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.       Berdasarkan jenis koleksinya :
1.      Perpustakaan umum.
2.      Perpustakaan khusus.
3.      Perpustakaan digital.
b.      Berdasarkan pemakaiannya :
1.      Perpustakaan sekolah
2.      Perpustakaan perguruan tinggi
3.      Perpustakaan umum.
c.       Berdasarkan pengelola atau pemiliknya:
1.      Perpustakaan internasional.
2.      Perpustakaan nasional.
3.      Badan perpustakaan daerah.
4.      Perpustakaan kantor perwakilan Negara-negara Asing.
5.      Perpustakaan lembaga keagamaan.
6.      Perpustakaan pribadi.
7.      Perpustakaan sekolah.
8.      Perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      Fungsi edukatif
2.      Fungsi informative
3.      Fungsi tanggung jawab administrative
4.      Fungsi riset
5.      Fungsi cultural
6.      Fungsi rekreatif.
Peranan perpustakaan yang paling utama adalah member informasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain sebagai berikut:
a.       Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
b.      Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antar sesame pemakai dan antar penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
c.       Sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membanca dan budaya baca melalui penyediaan berbagai bahan bacaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
d.      Sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta pengalamannya.
e.       Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia.
f.       Sebagai lembaga pendidikan non formal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.
Menurut arsyad, agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai sumber belajar secara efektif, maka diperlukan keterampilan-keterampilan sebagai berikut :
1.      Keterampilan mengumpulkan informasi.
2.      Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi.
3.      Keterampilan menganalisis, menginterprestasikan, dan mengevaluasi informasi.
4.      Keterampilan menggunakan informasi.
Pengelolaan perpustakaan yang dilaksanakan meliputi semua kegiatan, dari penerimaan buku baru sampai buku itu siap disusun dalam rak untuk dipergunakan/dipinjamkan. Keadaan siap pakai ini terjadi setelah mengalami proses pengelolaan buku, yaitu klasifikasi, penentuan nomor pustaka, pemberian alat-alat pembantu seperti label, kartu buku, kantong kartu buku, lembar wajib  kembali. Kemudian disusun dalam rak buku menurut urutan nomor pustaka dan dibuat kartu-kartu catalog. Kartu-kartu catalog itu disusun dalam kotak catalog sesuai dengan susunan buku-buku ke dalam rak-rak buku.
1.      Pengadaan bahan-bahan pustaka
Adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki tetapi jumlahnya masih kurang.
2.      Klasifikasi koleksi
Klasifikasi berarti menggolongkan dan menempatkan benda-benda yang sama disuatu tempat.
Cara menggolongkan atau mengklasifikasikan sedikitnya ada beberapa prinsip yaitu :
a.       Pertama-tama berdasarkan subjeknya, kemudian berdasarkan bentuk penyajiannya atau bentuk karyanya.
b.      Khususnya buku-buku karya umum dan kesusastraan hendaknya lebih diuatamakan pada bentuknya.
c.       Memperhatikan pengarangnya.
d.      Bersifat spesifik.
e.       Pengklasifikasian buku berdasarkan subjek ya ng dominan.
Ada beberapa system klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah antara lain:
a.       System abjad nama pengarang.
b.      System abjad judul buku.
c.       System kegunaan.
d.      System penerbit.
e.       System bentuk fisik.
f.       System bahasa.
g.      System subyek.

3.      Katalogisasi
Catalog adalah daftar buku-buku degan segenap keterangan kelngkapannya (data bibligrafinya) dari buku yang didaftarnya itu. Sedangkan katalogisasi adalah proses pembuatan catalog.


Ada lima kelompok keterangan yang harus tertera pada catalog, yakni:
a.       Tajuk entri yang berupa nama keluarga pengarang atau nama utama pengarang.
b.      Judul buku baik judul utama buku maupun sub judul.
c.       Keterangan tentang kota tertib, nama penerbit dan tahun penerbit.
d.      Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, table, dan bibliografi.
e.       Keterangan singkat mengenai seri penerbitan, judul asli, dan pengarang aslinya.
Ada fungsi umum dari catalog antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Menunjukan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggilan (call number)
b.      Mendaftar semua buku dan bahan lain dalam susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan, kedalam satu tempat khusus diperpustakaan guna memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar